aku tak mengerti apa semua ini salah ku salah kita atau salah oknum.
yang pasti biarkan merpati terbang mangitari apa yang ia inginkan.
menilik keindahan dan kekacauan yang ada. berkicau menjadi pengkritis
semata. layaknya para-para pengamat negara.
aku harap ini menjadi
refleksi kita bersama, prinsip kita membangun atau memiliki, atau
menjadi. aku tak mau menjadi hewan, tak mau pula menjadi tumbuhan, apa
lagi menjadi Tuhan. aku tetap manusia, manusia dengan segala kesalahan.
organ yang selama ini di pijaki manusia, larinya mau kemana, tergantung
kaki-kaki yang menyeretnya. IMM UY yang selama ini aku kenal seperti
kehilangan jati dirinya. aku tau diriku yang menyebabkannya, aku
berusaha mencari desauan yang ada pada bibir-bibir manis kalian. mencari
makna, ternyata sama. aku merasakan apa yang kalian rasakan.
aku
tak tau harus bagaimana? karena pertanyaan bagaimana ranahnya pada
epistemologi, dan menyangkut antara benar dan salah. berarti aku yang
salah, pengetahuanku salah mengenai dirmu sang kibaran pesona. akalku
yang penuh dengan akar egoisitas ataukah hatiku yang gelap gulita.
kala itu aku sedang berbincang-bincang dengan merpati,
"ada apa dengan mu" kataku seperti judul lagu Peterpan hehehe
"tak apa-apa hanya saja diriku merasakan ada ketidak beresan kawan" kicaunya pada tulinya telingaku.
"ada apa dengan mu" kataku seperti judul lagu Peterpan hehehe
"tak apa-apa hanya saja diriku merasakan ada ketidak beresan kawan" kicaunya pada tulinya telingaku.
"kenapa kau bisa mengatakan ada ketidak beresan wahai merpati, bukankah
selama ini kita mencoba mengepakkan sayap di kampus tercinta"
"iya memang tapi apakah kau tak pernah berfikir, kita ini tak jauh beda dengan para pejabat itu kawanku",
"kenapa kau berbicara seperti itu merpati, kita jelas bedalah, kau
lihat kita mencoba memakmurkan orang-orang yang menjeritkan atas
dorongan kelaparan, tapi kenapa kau samakan seperti mereka yang angkuh
kawan".
"nah itu sebabnya, kau hanya berkonsep tentang itu, tapi
apa implikasi nya sudah? emangnya para pejabat tak pernah mengkonsep
tentang rakyatnya, sudah pasti, dan itu sangat rasional walau ada niat
terselubung di dalamnya."
"iya juga sih, tapi apa kau tau kita ini seperti organ tubuh merpati". kataku
"loh kok organ tubuh, eeh jangan kau samakan aku dengan dirimu". senyumnya menggelitik hxhxhxhx
"hahahahha jangan kau artikan tekstual lah merpati sahabtku, kita ini
seperti organ tubuh ada satu tik penggerak yaitu otak. tapi bagaimana
otak tangan dan kaki akan berjalan dan semua akan berfungsi, jika otak
kita mati merpati."
"masalah itu aku tak tau kawanku, yang pasti
pernahkah kau rasakan kepedulian antar organ kecil pada kampus kita ini.
kita malah saling emngkokohkan apa yang di pijaki kawan."
aku
terdiam, dan merenung pada hamparan kekosongan argumentasi. aku pikir
memang benar ada ketidak beresan antara keinginan dan kenyataan, dan
kurang kolektifnya pemikiran, sedang sumber otak tak fungsi jua. biarkan
ini berjalan apa adanya tanpa releksi dan kehendak dari otak. aku tak
tau lagi mana yang benar, yang pasti aku berjalan.
To Be Continue....mari kita diskusikan dan kita buktikan para-para manusia.
oleh Ahe Jack Riyan
Komentar
Posting Komentar