Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Wejangan KH. Ahmad Dahlan

Kita manusia ini, hidup di dunia hanya sekali buat bertaruh. Sesudah mati, akan mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraan? Lengah, kalau sampai terlanjur terus menerus lengah, tentu akan sengsara di dunia dan akhirat. Maka dari itu jangan sampai lengah dan kita harus berhati-hati. Sedangkan orang mencari kemuliaan di dunia saja. Kalau hanya seenaknya tidak sungguh sungguh tidaklah akan berhasil. Lebih-lebih mencari keselamatan, kemuliaan akhirat. Kalau hanya senaknya sungguh tidak akan berhasil. Mula-mula agama Islam itu cemerlang, kemudaian makin suram, tetapi sesungguhnya yang suram itu adalah manusianya, bukanlah agamanya. Agala adalah bukan barang yangkasar, yang harus dimasukkan ke dalam telinga, tetapi agama islam adalah agama fitrah. Artinya ajaran yang mencocoki kesucian manusia. Sesungguhnya agama bukanlah agama lahir yang dapat di lihat. Amal lahirnya itu adalah bekas dan daya dari ruh agama. Kelak anak-anak kita akan tersebar bukan saja di seluruh indonesia, kemungkinan jug

Zaman Telah Berganti, Muhammadiyah Tak Boleh Mati...

"Muhammadiyah pada masa sekarang ini berbeda dengan Muhammadiyah pada masa mendatang. Karena itu hendaklah warga muda-mudi Muhammadiyah hendaklah terus menjalani dan menempuh pendidikan serta menuntut ilmu pengetahuan (dan teknologi) di mana dan ke mana saja. Menjadilah dokter sesudah itu kembalilah kepada Muhammadiyah. Jadilah master, insinyur, dan (propesional) lalu kembalilah kepada Muhammadiyah sesudah itu..." Begitu wasiat KH. Ahmad Dahlan suatu ketika. Beliau sudah memp rediksikan apa yang bakal dihadapi oleh Muhammadiyah kedepan. Dan kini terbukti. Muhammadiyah di satu sisi telah sebegitu besar dengan amal usahanya. Namun di sudut yang lain, Muhammadiyah terbilang statis dalam ranah-ranah strategis abad kekinian. Peran Muhammadiyah sedikit terpinggirkan dalam kehidupan berbangsa, dibanding dulu yang selalu terdepan. Karena itu, kini saatnya, terutama generasi muda, para mahasiswa, anggota IMM, untuk segera bangkit dan merebut momentum..

IMM Ushuluddin Adakan Musykom XXII

Musyawarah Komisariat (Musykom) IMM Ushuluddin yang ke-22 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015. Kegiatan yang berlangsung seharian penuh ini mengambil tema “Revitalisasi militansi kader untuk membentuk kader yang siap dipimpin dan memimpin.” Tema ini sesuai dengan kondisi kekinian di lingkungan IMM Ushuluddin, yang kekurangan kader hampir setiap tahunnya. “Sehingga diharapkan siapapun kader IMM Ushluddin, akan siap menjadi apapun di internal PK dan dimana saja,” kata M. Syahrul Mubarak selaku ketua IMM Ushuluddin periode 2014-2015, saat memberikan kata sambutan dalam pembukaan Musykom yang bertempat di Masjid Darussalam Pringwulung, Nologaten, Yogyakarta. Acara Musyawarah Komisariat kali ini dibuka oleh ketua umum PC. IMM Sleman, kanda Fauzan Budi Rahardjo pada pukul 09.00. Dalam amanatnya, kakanda Fauzan mengapresiasi peran IMM Ushuluddin selama ini. “Meskipun kadernya sedikit, namun kualitas IMM Ushuluddin bisa menyamai bahkan melebihi Komisariat yang banyak kadernya,” kata

Semarak Hardiknas 2015

Pendidikan merupakan hadiah terindah yang bisa dinikmati manusia. Anugerah tak tergantikan. Pendidikan menjadikan wajah peradaban berubah. Mempengaruhi hingga ke pelosok dunia. Mencerahkan kabut-kabut kebodohan dan keterbelakangan. Patutlah, segenap kita berterima kasih pada mereka yang telah mengabdikan diri untuk pendidikan. untuk mencerdaskan sesama. Untuk berbagi pengetahuan. Untuk menentang kejumudan. Untuk membawa perubahan. Untuk menginisiasi kemajuan. Salah satu bentuk terima kasih kami, IMM Ushuluddin dan IMM Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan berbagai lomba dalam agenda Semarak Hardiknas 2015 LET'S JOIN US....