Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2016

LGBT Perbuatan Fahisya

Yogyakarta -Fenomena LGBT di Indonesia belakangan ini menuai tanggapan yang beragam. Penduduk Indonesia yang mayoritas merupakan penganut agama bereaksi sangat keras terhadap perilaku pernikahan sejenis. Tak sedikit yang menilai dengan kacamata teks-teks keislaman klasik, sesuai dengan kodifikasi para ulama abad pertengahan. Terlebih ketika melihat pada sejarah kaum nabi Luth, yang digolongkan sebagai perbuatan keji ( fahisya). Di masa khulafaur rasyidin juga terdapat riwayat bahwa pelaku homoseksual dihukumi dengan dibakar. Fakta ini menjadi complicated ketika dihubungkan dengan HAM. Merebaknya LBGT di Indonesia belakangan ini menjadi salah satu dari sepuluh isu yang memicu “adrenalin ideologi” umat Islam, sebagaimana dirumuskan oleh Bilal Philip. Kesepuluh aspek yang dimaksud meliputi; maariage and divorce, women’s right, birth control , criminal justice, diatery laws, the art, islam and the modern science, economics islam and terorism, sects. Khusus perilaku LGBT, sebe

Sambut Kader Baru, IMM Sleman Hadirkan Owner Nabura Grup

Sleman - Dalam rangka menyambut kehadiran kader baru, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sleman, Yogyakarta berhasil menghadirkan owner Nabura Grup, Wiyadi, S.Ag., pada Rabu malam (17/02/2016). Sosok mantan aktivis IMM yang telah menguasai lima item bisnis strategis DIY itu hadir sebagai pembicara tunggal dalam acara bertajuk Quality Time, di Masjid Safiatunnajah SD Muhammadiyah Sapen. Kehadiran pengusaha berlatar aktivis ini menjadi pelecut semangat motivasi bagi kader baru dalam berorganisasi. Dalam paparannya, pria berkaca mata ini mendongkrak kesadaran para kader untuk bisa memanfaatkan organisasi IMM sebagai batu loncatan dalam hidup. Akselerasi dan capaian cita-cita besar harus dirancang dan diraih sedini mungkin. Organisasi seperti IMM seharusnya mampu mempersiapkan kader yang berkualitas dan mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan era global. “Samudera yang tenang tidak akan pernah melahirkan pelaut yang tangguh. Organisasi yang tenang

Sekilas Makna Logo IMM*

oleh: Muhammad Ridha Basri Pertama , dalam logo IMM, terdapat lambang Muhammadiyah, yang terletak di bagian bawah dan tunas daun di atasnya. Kenapa lambang Muhammadiyah berada di bawah? Lambang itu membawa pesan bahwa Muhammadiyah sebagai landasan dan dasar bagi gerakan IMM. Landasan dan dasar untuk memulai (tajdid) Muhammadiyah. Dikuatkan dengan posisi tunas daun, yang berarti sebagai pelanjut dan penerus bagi persyarikatan. Dari sini, kader IMM dapat dimaknai sebagai orang-orang terpilih yang disiapkan untuk meneruskan gerak dinamis bagi Muhammadiyah. IMM sebagai the theology of hope , sebagai harapan bagi persyarikatan, bangsa, umat, dan peradaban. Kenapa gerak dinamisasi dan tajdid dipasrahkan pada punggung ikatan? Hal ini dikarenakan IMM merupakan satu-satunya ortom yang merefkelsikan diri secara langsung sebagai kaum akademisi. Kata mahasiswa menunjukkan aktivitas IMM di lingkungan kampus. Tugas sebagai akademisi tidak lain adalah mereproduksi pengetahuan, mereproduksi pe

Busyro Muqoddas; Pelemahan KPK Dilakukan Secara Sistemik

Yogyakarta - Korupsi sebagai perbuatan keji dan merugikan orang banyak merupakan penyakit kronis yang menggerogoti bangsa ini. Berbagai kerugian dan dampak yang ditimbulkan oleh korupsi bisa dirasakan oleh semua kalangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hak-hak yang seharusnya diterima oleh rakyat kecil dirampas oleh beberapa orang atau kelompok tertentu. Parahnya, perilaku korupsi semakin mendapatkan legitimasi oleh akibat adanya upaya dari pihak-pihak yang berkepentingan untuk melemahkan lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara sistemik. Oleh karena itu, sudah seharusnya pelemahan KPK yang dilakukan secara massif dan rapi itu dilawan dengan upaya yang massif dan kolegtif. “Sudah 18 kali DPR dan Pemerintah mencoba langkah sistemik untuk melakukan revisi Undang-Undang KPK,” ujar Busyro Muqoddas, mantan Ketua KPK di gedung PP Muhammadiyah Chiek Ditiro Yogyakarta pada Minggu (14/02/2016). Pak Busyro kemudian menjelaskan rentetan kasus per kasus dan berbag