Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

Study Gender: Representasi Kekuatan Perempuan dalam Video Klip Maroon 5

Perempuan melalui dunia patriarki, adalah sosok asing yang juga sekaligus diberlakukan asing. Jika di situ ada hirarki yang mengitarinya, maka perempuan diposisikan subordinat. Jika dicari asal usulnya dalam ayat-ayat suci, perempuan ditafsirkan sebagai mahluk nomor dua. Jika perempuan ditulis di lembar kebudayaan, maka dia menjadi kata kerja pasif. Perempuan pada akhirnya, dikemukakan mengalami penindasan berlapis-lapis: beban kerja ganda, diasingkan, diperbudak, didomestifikasi, dan diseksualisasi. Pengalaman seseorang dapat kita jadikan hikmat bahwa perempuan sebenarnya memiliki peluang. Dengan segala kemampuannya, perempuan mampu menjadi subjek bahasa, subjek budaya, politik, sosial, atau subjek sejarah, jika perempuan mau bersuara. Mengemansipasi dirinya melalui media. Berpikir tentang dirinya, menulis tentang dirinya, dan juga berbahasa melalui bahasanya sendiri. Berangkat dari hal tersebut, maka tertarik hati penulis untuk meneliti sebuah bacaan yang didalamnya terd

Nasionalisme di Era Digital: Reaktualisasi Pendidikan Multikultural

Nasionalisme di Era Digital: Reaktualisasi Pendidikan Multikultural A.     Pendahuluan Era globalisasi yang mana ditandai dengan kemajuan sains da n teknologi menuntut negara di seluruh dunia , termasuk Indonesia untuk me mpersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dalam upaya mempersiapkan itu, pendidikan merupakan sarana penting. Sebagaimana cendekiawan Schumacher, dalam esainya “ Small is Beautiful” yang mengatakan bahwa pendidikan merupakan sumber daya terbesar. Pendidikan menjadi bagian fundamental bagi penguatan SDM. Begitu juga yang diungkapkan Sumarni bahwa salah satu sektor strategis dalam penguatan modal sosial SDM, yakni pendidikan. Konsep dasar pendidikan menurut Undangan-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendali