Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Menjadi Anak Jalanan Tak Melulu Faktor Ekonomi

Sumber gambar: Republika Online Oleh: Immawan Andika Setiawan               Belakangan ini, fenomena anak jalanan yang marak terjadi di Kota-kota besar maupun Kota-kota kecil disinyalir karena ada faktor ekonomi (Aly Aulia, 2016: 1). Notabene anak jalanan tersebut menjadikan kegiatan ngamen sebagai ladang mengais rezeki. Fenomena yang dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia ini, merupakan rangkaian yang mungkin saja kita tak tahu apa yang mendasari meraka untuk melakukannya. Tetapi memang, jika dilihat dari kacamata awam, anak jalanan yang ngamen memiliki alasan yang mendasar yaitu karena faktor ekonomi.   Masyarakat menganggap anak jalanan merupakan anak yang bisa dikatakan urakan dan tidak mencerminkan sikap displin. Bajunya pun sobek-sobek, terlihat kumuh dan lusuh. Apalagi rambutnya diwarnai dengan warna yang mencolok seperti warna-warna dalam segmen warna pelangi. Aroma badanya pun juga tak sedap, dan terlihat jarang mandi. Masih teringat betul

Kontroversi Khilafah Islamiyah

Oleh: Immawati Ninis Pradita             Belakangan ini, isu mengenai khilafah bermunculan di Indonesia. Khilafah adalah lembaga pemerintahan Islam yang berdasarkan pada Al-Qur’an dan Sunnah [1] . Seiring perkembangan waktu khilafah dapat diartikan sebagai Lembaga pemerintahan secara umum. Saking seringnya mendengar mengenai khilafah, yang terlintas bukan makna asli mengenai kata tersebut melainkan khilafah dalam artian pendirian negara islam yang mutlak. Pendirian negara islam atau daulah Islamiyah ini didengungkan oleh beberapa kelompok di dunia termasuk di Indonesia. Diantara organisasi yang akrab didengar oleh kita adalah Islamic State Iraq and Suriah (ISIS). Khilafah ini bertujuan mengganti seluruh sistem negara yang ada dengan menggunakan Al Quran dan Sunnah karena beranggapan hukum selain itu (buatan manusia) adalah thaghut. Khilafah yang dikenal banyak orang saat ini ialah Khilafah yang menganggap sistem pemerintahan yang tidak berlandaskan Al Quran dan Sunnah secara m

Etika Pergaulan Dalam Islam

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika didefinisikan sebagai ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral.   Terkadang etika juga disebut dengan moral atau akhlak. Moral berasal dari kata latin mores yang artinya tata cara dalam kehidupan, adat istiadat, atau kebiasaan. Moral pada dasarnya merupakan rangakaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus di patuhi (Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2012:151). Sedangkan akhlak menurut kacamata Al-Ghazali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan. Akhlak terbagi menjadi dua, yakni akhlak mulia ( mahmudah ) dan akhlak tercela ( madzmumah ). Karakter dan kualitas manusia menurut IQ ( Intelligence Quotient) , EQ ( Emotional Quotient) , dan SQ ( Spiritual Quotient) dapat terbagi menjadi empat. Karakter pertama ialah manusia yang memiliki IQ baik, namun EQ dan SQ rendah, karakter ini disebut seb

Identitas Agama (Review Makna Hadis Tentang Tasyabbuh)

Tasyabbuh ( التشبه ) secara bahasa adalah شبه الشيء الشيء: ماثله    yang berarti “menyerupai” sesuatu terhadap sesuatu atau saling menyerupai. Kata-kata تشبه بقوم   berarti menyerupai suatu kaum atau serupa dan selaras dengan kaum tersebut dalam hal atau perbuatan yang menyimpang. التشبه “perumpamaan”, sebagian ulama mengartikan kata tersebut sebagai “bertemunya satu perkara dengan perkara lain karena sifat yang mempunyai bagian antar keduanya”. Seperti menyerupainya seorang laki-laki dengan macan dalam hal keberanian. Kata tasyabbuh sendiri adalah mas h dar dari kata kerja tasyabbaha ( تشبه ) yang bermakna salah satu asal yang menunjukkan penyerupaan sesuatu, kesamaan, warna, dan sifat. Tasyabbuh memiliki arti menyerupai atau mencontoh. Adapun secara terminologi, kata tasyabbuh menurut Imam Muhammad al-Ghazi al-Syafii didefinisikan sebagai sebuah usaha seseorang untuk meniru sosok yang dikaguminya baik itu dari tingkah lakunya, penampilannya, atau bahkan hingga sifat-si