Langsung ke konten utama

Mahasiswa Bagian dari Masyarakat Menghadapi Covid-19 dan Anjuran Tolong Menolong

Oleh: Immawati Hana Faadhilah

Pandemi dunia yang sedang dihadapi merupakan pandemi global yang melanda seluruh negara di dunia. Pandemi wabah Covid-19 yang melanda di dunia secara global memberikan efek pada kehidupan sosial masyarakat, ekonomi, dan pendidikan pada suatu bangsa. Hal ini yang menjadi wujud gerakan memerangi wabah Covid-19. Dimana adanya wabah Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan menjadi kehidupan baru yang di perlukan beradabtasi. Di sinilah mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat dapat berperan, dimana mahasiswa sebagai akademisi muda dan generasi penerus bangsa memiliki peran penting dalam penanganan Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa mahasiswa memiliki peran pada era pandemi Covid-19 saat ini sangat besar dan di butuhkan. Dimana mahasiswa dapat melakukan sosialisasi serta edukasi terkait protokol kesehatan pencegahan wabah Covid-19, tuturnya. Dengan demikian, lantas apa yang akan dilakukan mahasiswa? Apakah membuat suatu gerakan bersama merupakan implementasi dari anjuran tolong menolong?

Situasi yang cukup memperihatinkan dengan adanya wabah Covid-19 ini, tentunya mahasiswa yang merupakan akademisi muda yang berakhlak dan generasi penerus bangsa yang berinteraksi dengan masyarakat tidak diam begitu saja tetapi harusnya mengambil langkah suatu tindakan. Mahasiswa dapat melakukan suatu tindakan pencegahan dapat dimulai dari terhadap diri sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar. Banyak gerakan yang dapat dilakukan oleh mahasiswa baik dilakukan secara tetap di rumah saja maupun keluar apabilah terdapat hal- hal yang mendesak. Sesungguhnya tidak ada paksaan dalam islam, tetapi sebagai ummat muslin dianjurkan untuk tolong menolong. Sebagaimana dalam firman Allah SWT surat Al-Maidah ayat 02 yang berbunyi “ Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan dalam takwa, dan janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” Dari ayat tersebut disebutkan secara jelas bahwa anjuran untuk menolong dapat berupa apa saja yang bisa digunakan untuk menolong orang lain, seperti berbagi dengan ilmu, pengetahuan, tenaga, jasa maupun kekayaan, kecuali dalam berbuat dosa dan permusuhan.

Dimana dengan adanya wabah Covid-19 mahasiswa dapat menolong dengan melakukan gerakan bersama baik secara tetap dirumah saja sebagai suatu langkah untuk menghadapi wabah Covid-19 tidak menyebar luas, dan dapat dengan memanfaatkan media yang ada sebagai alat untuk berinteraksi. Dimana di masa pandemi wabah Covid-19 ini, media menjadi bagian yang paling dekat dengan masyarakat sebagaimana menyebabkan akses media terjadi peningkatan, seperti media sosial. Dengan media sosial mahasiswa baik individu maupun kelompok dapat melakukan gerakan dengan mengajak masyarakat untuk saling mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan, banyak mengonsumsi makanan yang bergisi lagi sehat dikonsumsi, membantu menggalang donasi untuk yang membutuhkan ditengah pandemi serta mengajak banyak berfikir positif juga termasuk penting.

Mahasiswa dapat melakukan gerakan bersama guna membantu meringankan beban orang lain dengan menjadi relawan menyalurkan bantuan logistik berupa makanan, masker, vitamin, dan sembako lainnya; relawan pendidikan dengan membantu mengajar dan memberi bimbingan kepada anak- anak yang sekolah dirumah; dan relawan untuk kesejahteraan masyarakat di tengah pandemi. Seperti gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa Himagro UMY melakukan program revitalisasi desa wisata kala kondisi pandemi tidak menjadikan penghalang bagi mereka untuk tetap melakukannya. Dan tentunya masih banyak kebaikan yang dapat dilakukan dan akan bermanfaat dengan selalu mematuhi protokol kesehatan.

Solidaritas mahasiswa melalui gerakan mahasiswa. Gerakan yang dilakukan oleh mahasiswa bersama mewujudkan solidaritas bersama. Dimana dengan sikap solidaritas dapat membantu dan meringankan beban orang lain yang tentunya membutuhkan di kala pandemi wabah Covid-19 ini. Covid-19 telah muncul dan menciptakan kehidupan baru dimana semuanya memiliki aturan dan protokol kesehatan yang menjadi gerakan bersama untuk saling peduli dengan mentaati aturan kesehatan agar terciptanya kesejahteraan bersama. Hal ini akan memberikan pelopor gerakan hidup sehat.

Situasi dunia dalam menghadapi wabah Covid-19 merupakan situasi yang harus dijalani bersama dengan solidaritas bersama. Mahasiswa sebagai akademisi muda dan generasi penerus bangsa, wabah Covid-19 ini ingin mendapat bukti dari jati diri dan solidaritas bersama. Sebagaimana mahasiswa adalah makhluk sosial yang tentunya berinteraksi sosial dengan masyarakat. Gerakan- gerakan yang dilakukan akan menjadi bukti bahwa adanya wabah Covid-19, kita tidak diam begitu saja, melainkan melakukan gerakan bersama salin peduli untuk mewujudkan solidaritas membantu dan meringankan beban orang lain tanpa ada paksaan sebagaiman dalam ajaran islam. Sesuai juga dengan mengimplementasikan ajaran untuk saling tolong menolong sebagaimana dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 02, yang mengajarkan untuk saling tolong menolong dalam kebaikan, takwa dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dimana dapat menolong dalam berupa apa saja yang dapat digunakan untuk menolong orang lain baik berbagi ilmu, jasa, tenaga dan kekayaan. Dari pemaparan yang ada, mahasiswa dapat ikut berperan guna melakukan gerakan bersama menghadapi wabah Covid-19 yang ada dan mengimplementasikan apa yang diajarkan.

 

REFERENSI:

https://www.kemenkopmk.go.id/menko-pmk-mahasiswa-berperan-penting-dalam-penanganan-covid-19 Diakses pada 28 Agustus 2021 pukul 10.00 WIB.

https://kumparan.com/fajar-junaedi-1589170193565847032/ini-baru-mahasiswa-yang-keren-himagro-umy-kembangkan-desa-kala-pandemi-1wQUS8TOSLZ/full Diakses pada 30 Agustus 2021 pukul 13.20 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Keturunan Sebagai Upaya Perlindungan (Hifdzu Nasl)

Oleh: Immawan Muhammad Asro Al Aziz Keturunan ( nasl ) merupakan serangkaian karakteristik seseorang yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang dari orang tua melalui gen-gen. Keturunan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan individu. Perhatian Islam terhadap keturunan dapat dilihat dari sejarahnya yang membuktikan bahwa merupakan hal yang sangat penting dalam, sehingga terdapat beberapa ayat al-Qur’an yang secara spesifik berbicara tentang penjagaan keturunan. Misalnya pada QS. al-Ahzab: 4-5 yang memberi tuntunan tentang proses pemberian nasab terhadap anak kandung dan anak angkat. Karena, perhatian terhadap keturunan juga berimplikasi terhadap hak pemberian nafkah, pewarisan harta, pengharaman nikah, dan lain-lain. Islam memberikan perhatian yang besar terhadap keturunan untuk mengukuhkan aturan dalam keluarga yang bertujuan untuk mengayominya melalui perbaikan serta menjamin kehidupannya

Implementasi Strategi Inovasi Produk Perspektif Al-Qur'an

A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk individual juga sebagai makhluk ekonomi. Banyak kebutuhan yang di perlukan oleh setiap manusia menjadikan ekonomi sebagai suatu ilmu untuk memenuhi keberlangsungan hidup seseorang. Hal bisa itu terjadi karena perubahan lingkungan yang fundamental merupakan daya dorong (driving forces) perubahan perekonomian dan bisnis. Perubahan dalam semua aspek kehidupan harus direspons sesuai dengan tingkat kebutuhan dan kemanfaatan bisnis. Di sisi lain, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan perusahaan beroperasi di tingkat lokal, regional dan global, tanpa harus membangun system bisnis di tempat perusahaan tersebut beroperasi. Proses informasi dan komunikasi memperluas kemungkinan operasi jaringan perusahaan.  Disebutkan bahwa Koperasi di Jawa Tengah mengalami perkembangan jumlah koperasi aktif 22.674 (81,37%), tetapi tidak disertai dengan berkurangnya jumlah koperasi tidak aktif di Jawa Tengah dengan jumlah 5.19

Strategi Dakwah Ala Rasulullah

Oleh: Immawati Afifatur Rasyidah Islam merupakan agama perdamaian yang dianugrahkan oleh Allah swt dan perlu dijaga eksistensinya. Sebagai kader umat dan pewaris tampuk pimpinan umat kelak, sejatinya dewasa ini para generasi muda dilatih agar dapat menghadapi tantangan dan menjaga agama Islam ini. Berbagai kontroversi terjadi, agama dimonsterisasi, ulama didiskriminalisasi, umat dicurigai, dakwah dianggap provokasi, bahkan kebaikan pun dianggap radikalisasi. Salah satu   maqashidu syariah dalam agama Islam ialah hifdzu al-din (menjaga agama). Penjagaan terhadap agama dapat diimplementasikan dengan berbagai hal, salah satunya adalah dengan dakwah. Penyebaran dakwah tentu tak terlepas dengan metode atau manhaj atau thariqah. At-Thariqat Ahammu Min Al-Maddah, metode itu jauh lebih penting daripada materi. Ia merupakan sebuah seni (estetika) dalam proses penyampaian dakwah. Secara leksikal, metode ialah the way of doing. Sebaik-baik kualitas materi yang disampaikan dalam pembelajaran