Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Postingan ini
mungkin tidak penting, boleh dibaca, tidak pun tak mengapa. Hanya sekedar
selingan, sebagai bahan refleksi kita bersama. Sebagaimana yang diungkapkan
oleh Socrates, “hidup yang tidak direfleksikan, tidak layak untuk dijalani.”
Sedangkan untuk tulisan yang dijadwalkan terbit pekan ini, ditunggu saja.
Sebelumnya,
kami dari PK IMM UY (Ushuluddin Yogyakarta) meminta maaf kepada segenap
pembaca, pengunjung, atau mungkin peminat oret-oretan yang kami publikasikan
di blog kami selama ini. Mungkin diantara kalian ada yang bertanya, kenapa
harus minta maaf?, maka kami jawab, kami meminta maaf karena beberapa
alasan, yang mungkin bagi sebagian orang dianggap sebagai hal yang sepele. Pertama,
selama dijalankannya gerakan satu pekan satu artikel (sebenarnya tidak
semuanya berupa artikel, jadi kami pakai istilah “tulisan” saja, supaya lebih
umum) oleh PK IMM UY ini, kami sadar bahwa tulisan yang kami publikasikan masih
terdapat banyak kekurangan. Bahasa kasarnya, belum terlalu ilmiah untuk
dipublikasikan oleh suatu Ortom setingkat Mahasiswa. Karena dilihat dari
struktur tulisannya, bahasanya, dan segala yang berkaitan dengan estetika
penulisan, apa yang kami publikasikan sifatnya masih amburadul. Kalau
sekiranya terdapat tingkatan kualitas sebuah tulisan, misalnya ada sepuluh
tingkatan, kita berada di tingkatan dua terendah, kenapa tidak pada tingkatan
terendah? Sebenarnya bisa jadi iya, tapi setidaknya kita punya harga diri lah,
kalau dikatakan berada pada tingkatan terendah, lalu siapa nanti yang mau baca?
Dimana kita letakkan wajah kita? hahaha. Kedua, setelah pengakuan
yang sudah kita ungkap tadi, akan muncul lagi sebuah pertanyaan, kalau sudah
tau tulisannya masih amburadul, kenapa dipaksakan untuk dipublikasikan?.
Nah, inilah alasan kedua kita dalam meminta maaf. Penjabaran mengenai alasan kenapa
kita masih mempublikasikan tulisan kita, bisa dibaca pada paragraf di bawah
ini.
Mengenai
alasan kita untuk tetap mempublikasikan tulisan pada blog kami, meskipun kami
sadar bahwa tulisan kami masih jauh dari kata sempurna adalah: 1. Sebuah karya
tulis yang baik, tidak mungkin terlahir tanpa adanya proses yang panjang. Dari
proses yang panjang itulah seorang penulis tau akan kesalahan-kesalahannya, sehingga
lambat laun setelah dilakukan perbaikan dan introspeksi diri, tulisan yang ia
hasilkan akan bernilai tinggi. Meminjam istilah dari salah satu teman penulis,
“se-instan-instannya mie instan, masih ada proses sebelum disajikan dan
dimakan”. Jadi tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berproses. 2. Seminim
apapun ilmu yang kita miliki, kita ingin agar orang lain juga tau. Salah satu
cara agar orang lain tau adalah dengan menulis, kemudian membagikannya. Alasan
ini bukan berarti kita hanya berada pada pihak penyampai ilmu, tetapi dengan
berjalannya waktu, kita juga menjadi pihak penerima ilmu. Bukan hanya lewat
bacaan berupa buku, tetapi juga bacaan terhadap realita disekitar. 3. Sebagai
ortom setingkat mahasiswa, kita dituntut untuk bersikap kritis lebih dari
ortom-ortom yang lain. Sikap kritis akan muncul dari orang yang mempunyai sifat
keingintahuan yang tinggi, dan ketika dia mempunyai rasa keingintahuan yang
tinggi, berarti pada saat itu pula ia sedang melakukan sebuah proses yang
dinamakan berfikir. Berfikir inilah yang nantinya akan membedakan antara
manusia dengan makhluk lainnya. Cogito ergo sum (aku berfikir, maka aku
ada), kata Rene Descartes. Nah, inilah yang kita inginkan, menjadi manusia yang
sebenar-benarnya. Menjadi manusia yang memanfaatkan potensi yang telah
diberikan oleh Sang Pencipta.
Untuk
kesekian kalinya kami tegaskan bahwa, kami sadar betul kalau tulisan yang kami
publikasikan masih sangat jauh dari kata sempurna, terutama tulisan yang sedang
di baca ini. Tapi setidaknya kami ingin membuat langkah-langkah kecil terlebih
dahulu sebelum melangkah lebih jauh lagi. Setidaknya, kedepannya kami ingin
menjadi orang yang mempunyai tingkat intelekteual yang tinggi, yang nantinya
mampu mencerdaskan manusia dan mendobrak kebodohan yang tengah merajalela di
muka bumi. Kami ingin menjadi bagian dari apa yang dinamakan Kuntowijoyo
sebagai Masyarakat Ilmu. Dan yang terpenting, kami ingin menjadi orang yang
bermanfaat bagi orang lain, apalah artinya ilmu kalau tidak diamalkan?. Apalah
artinya punya banyak ilmu, tetapi tidak mampu merubah orang disekitarnya?.
Permohonan
maaf sudah kami sampaikan, alasannya juga sudah kami paparkan. Maka dengan ini
kami nyatakan bahwa gerakan satu pekan satu artikel PK IMM UY akan tetap
dilanjutkan, terlepas dari segala kekurangan yang ada. Tentang hari apa
dipublikasikan, itu tergantung pada situasi dan kondisi. Kalaupun dalam waktu
satu pekan belum ada yang dipublikasikan, Insya Allah akan diganti pekan
selanjutnya. Dan kalau dalam beberapa pekan masih tidak ada kabar, kemungkinan
gerakan ini sudah tamat. Hahaha. Semoga tidak terjadi hal seperti itu,
semoga kita diberikan keistiqomahan dalam menyampaikan ilmu kepada orang
lain. Aamiin.
Billahi
fii Sabilil Haq
Fastabiqul
Khairat
Unggul
dalam Intelektual, Anggun dalam Moral, Radikal dalam Gerakan
Salam
dari kami PK IMM Ushuluddin UIN SUKA Yogyakarta.
Wassalamu’alaikum
Wr. Wb.
Komentar
Posting Komentar