Sleman- Dalam rangka menyambut kehadiran kader baru,
Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sleman,
Yogyakarta berhasil menghadirkan owner Nabura Grup, Wiyadi, S.Ag., pada Rabu
malam (17/02/2016). Sosok mantan aktivis IMM yang telah menguasai lima item
bisnis strategis DIY itu hadir sebagai pembicara tunggal dalam acara bertajuk Quality
Time, di Masjid Safiatunnajah SD Muhammadiyah Sapen. Kehadiran pengusaha
berlatar aktivis ini menjadi pelecut semangat motivasi bagi kader baru dalam
berorganisasi.
Dalam paparannya, pria berkaca mata ini
mendongkrak kesadaran para kader untuk bisa memanfaatkan organisasi IMM sebagai
batu loncatan dalam hidup. Akselerasi dan capaian cita-cita besar harus
dirancang dan diraih sedini mungkin. Organisasi seperti IMM seharusnya mampu
mempersiapkan kader yang berkualitas dan mampu bersaing di tengah ketatnya
persaingan era global. “Samudera yang tenang tidak akan pernah melahirkan
pelaut yang tangguh. Organisasi yang tenang juga tidak akan pernah menghasilkan
kader yang hebat,” ujarnya.
“Tidak boleh ada kader yang kekanak-kanakan
dan mengalami disorientasi. Di Yogyakarta saja, setiap tahunnya ada 2,5 juta
wisudawan dari ratusan kampus. Persaingan untuk mendapatkan lapangan pekerjaan
semakin sulit. Untuk itu, para kader organisasi harus disadarkan bahwa hidup
itu sulit dan harus dipersiapkan sedini mungkin. Sehingga para kader siap untuk
berkompetisi di konteks konstalasi ekonomi global.”
Kader Muhammadiyah yang pernah mendirikan
Rumah Singgah Ahmad Dahlan semasa menjadi aktivis IMM ini menawarkan empat
langkah jitu, sebagai wujud ikhtiar bagi revolusi besar seorang kader IMM. Pertama,
para kader harus bisa memberikan yang terbaik kepada Tuhan, dengan bentuk
amal shalih individu dan amal shaleh sosial. Kedua, melakukan
liberalisasi pemikiran, baik dalam ranah akademik maupun non akademik atau non
formal. Dikatakannya, “Modal bagi setiap orang besar atau orang sukses itu
adalah penggabungan dari dua hal ini.”
Adapun langkah ketiga, melakukan aksi
secara radikal dan memperkuat basic skill. “Bagi setiap kader
harus melakukan sesuatu secara radikal, serius dan tekun,” ujarnya sambil
menceritakan pengalamannya membangun usaha dan mencoba survive dengan modal nol
ketika meniti karir di IMM hingga jenjang DPP IMM. Keempat, mempunyai
jiwa militan, loyal, dan kesabaran dalam menjalani proses. Menurutnya, termasuk
dalam kategori ini adalah disiplin dan sabar dalam mendidik dan bahkan
menghukum diri sendiri ketika tidak bisa mencapai target. (MRB)
Komentar
Posting Komentar