Berangkat dari kegelisahan itulah, Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (PK IMM UY) pada hari Sabtu, 14 Oktober 2017 mengadakan Pelatihan Kepenulisan. Bertindak selaku pemateri ialah Dr. Adib Sofia, S.S., M. Hum selaku Pimpinan Redaksi Suara Aisyiyah. Kegiatan yang dilaksanakan di kediaman pemateri ini dihadiri oleh internal PK IMM UY dan kader baru.
Adib Sofia memulai kegiatan ini dengan memberikan suntikan motivasi kepada peserta. “Menulislah untuk keabadian. Keabadian pemikiran,” tegasnya. Adib memberikan contoh konkret bagaimana tulisan mampu mempengaruhi jalannya sejarah. Kisah Laksamana Keumalahayati yang menggerakkan 3000 pasukan janda untuk melawan penjajah, sekaligus tokoh yang membunuh Cornelis de Hotman dengan tangannya sendiri realitasnya sedikit diketahui oleh masyarakat Indonesia. Kisah heroiknya kalah dengan R.A. Kartini. Hal tersebut, menurut Adib, lantaran Laksamana Keumalahayati tidak punya karya tulis, berbanding terbalik dengan R.A. Kartini.
Tulisan merupakan sarana yang tepat untuk menyampaikan gagasan. Jika hanya disimpan, ia tidak didengar. Jika hanya diungkapkan, ia akan tergilas oleh zaman. Menulislah untuk keabadian. “Menulislah dengan menulis, karena tulisan yang baik adalah yang dimulai dan diselesaikan,” jelas Adib.
Fenomena yg disampaikan keras bung~
BalasHapusBerita di atas sudah mendapat restu dan koreksi langsung dari ibu Adib Sofia selaku pemateri.
BalasHapus