Oleh : Joko Riyanto
Ilmu Ushuluddin sangatlah tidak asing
di kalangan para intelektual Islam, Intelektual barat, atau akademisi. Akan
tetapi ilmu ushuluddin ini akan asing dan berbahaya pada kacamata masyarakat
awam. Karena berbagai alasan dan berbagai implikasi pemikiran para mahasiswa
ushuluddin yang agaknya aneh di ranah masyarakat. Tidak jauh dari itu sebagai
contoh pemilihan tema pada OSPEK di UIN Surabaya “Tuhan Itu Membusuk”. Itulah
fakta real yang membuat geram masyarakat umumnya dan kelompok Muslimin
khususnya.
Akan tetapi perlu kita ketahui bahwa,
ilmu ushuluddin ini sangatlah penting. Sperti yang di ibaratkan oleh salah satu
narasumber pemateri pada Studium General Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta mengatakan : “ilmu Ushuluddin bukan salah satu dari ilmu-ilmu yang
ada pada umumnya, akan tetapi ilmu ushuluddin adalah akar dari segalanya.”
Beliau mengibaratkan sperti pohon-pohon yang terdapat cabang-cabang dan pada
setiap cabang pohon ditempati oleh ilmu alam dan teknologi. Kemudian
peranyaannya kemana space pada ilmu ushuluddin? Maka beliau menjawab, pada
akarnyalah space ilmu ushuluddin. Sesungguhnya agama dan dasar agama adalah
hakikat dari seluruh keilmuan yang ada.
Tantangan berikutnya adalah akan
dikemanakan ilmu ushuluddin di era serba mornd dengan karakteristik skulerisme
dampak dari globalisasi barat, fundamentalisme agama, radikalisasi agama,
teknokrasi ilmu pengetahuan dan sosial?
Kompleksnya problem keilmuan ushuluddin ini tidak membuat pesimisme para
intelektual muslim seperti M. Zuhri Ketua Jurusan Filsafat Agama. Beliau
memberikan berbagai tawaran solusi dalam menghadapi kompleksnya problem di era
modern. Inilah solusi yang ditawaran M. Zuhri dalam seminar Fakultas Ushuluddin
UIN SUKA Yogyakarta : Pertama, Pembaharuan
Agama, kedua, mendialogkan teks
Al-Qur’an dan Hadits dengan realitas kontemporer, ketiga, mendialogkan tsabit dan almutahwil, ke empat, mentradisikan kritik terhadap agama.
Beberapa solusi yang di tawarkan
beliau M. Zuhri sangat fundamental dalam menghadapi problem-problem mengenai
keilmuan ushuluddin. Dengan solusi-solusi tersebut maka akan terekonstruksi
paradigma keilmuan ushuluddin yang lebih diterima oleh masyarakat modern.
Komentar
Posting Komentar