Oleh: Hendriyan Rayhan Ruang demokrasi telah mengilhami keleluasaan berbagai ekspresi kehidupan serta pola pikir masyarakat Indonesia. Dalam kaitannya dengan gerakan keagamaan (Islam), hal ini juga berdampak semakin suburnya berbagai corak pemikiran keagamaan serta gerakannya. Hal inilah yang kemudian melahirkan pola keagamaan yang serba ekstrem, baik ekstrim kanan yang serba kaku maupun ekstrim kiri yang serba leluasa. Muhammadiyah tentu bukan termasuk yang kiri dan bukan yang kanan, juga tidak berarti yang bukan-bukan. Dalam perjalanan Muhammadiyah, memang ditemui kalangan yang salah paham terhadap gerakan ini. Jargon kembali kepada al-Qur’an dan Sunnah (al-ruju’ ila al-Qur’an wa al-Sunnah) terkadang melahirkan interpretasi bahwa Muhammadiyah termasuk dalam gerakan ekstrim kanan. Sebaliknya ide pembaruan serta modernisasi juga sering dianggap bahwa Muhammadiyah berpaham ekstrim kiri. Selain itu ada pula yang merasa aneh terhadap ide purifikasi dan dinamisasi yang diusung Muhammadi...