Gerakan filantropi tak boleh berhenti di tanah ibu pertiwi. Masih banyak energi dan solusi yang harus dibagi untuk membenahi Indonesia, hingga ke pelosok negeri. Tak harus menjadi pejabat publik atau tokoh masyarakat, berbagi dan iuran solusi bisa diwujudkan dengan aksi turun tangan bersama. Sekedar mengutuk situasi tak akan merubah apa-apa. Dalam rangka moment idul adha 1436 H, misalnya, tidak perlu mengutuk atau menyesali adanya daerah-daerah terpencil di Gunung Kidul yang tidak menerima jatah hewan qurban, walaupun hanya satu ekor kambing. Sementara di sudut-sudut kota, justru terdapat banyak hewan qurban yang turah atau berlebih. Disinilah urgensi dibutuhkan orang-orang yang mau berbagi, menjadi relawan, menawarkan diri sebagai penyalur dan perantara antara pihak yang ingin menyumbang dengan warga yang sangat membutuhkan sumbangan. Hal ini menjadi latar belakang kegiatan Bakti Sosial IMM Ushuluddin yang bertempat di desa Bulaksalak, Wukirsari, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ruti...