
Oleh karena itu, Muhammadiyah
sebagai salah satu organisani yang memiliki sistem administrasi yang rapi dan
terstruktur telah menjadi acuan bagi organisasi lain. IMM merupakan salah satu bagian dari organisasi
Muhammadiyah pun ingin melanjutkan sebuah kesuksesan yang telah dicapai oleh
organisasi induk. Salah satu aktualisasi yang menunjukkan IMM memiliki sistem
administrasi yang baik dan tersusun ialah telah dilaksanakannya pelatihan
Administrasi oleh Pimpinan Komisariat IMM Ushuluddin yang bekerja sama dengan
Pimpinan Komisariat Dakwah dan Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga. Kemarin, pada hari Sabtu
tepat pada tanggal 02 Maret 2019, acara tersebut telah dilaksanakan di Gedung Muhammadiyah
Jl. K.H. Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh
beberapa Pimpinan Komisariat dan kader IMM se-cabang Sleman. Mulai dari Ushuluddin,
Tarbiyah, Dakwah, Fishum dan Syari’ah. Setiap peserta memperhatikan materi
dengan baik dan seksama, aktif bertanya dan banyak berdiskusi dua arah. Sedikit
dari penjalan yang penulis ambil dari apa yang disampaikan oleh pemateri ialah:
Bagaimana bisa berjalan suatu sistem organisasi jika sistem administrasinya
tidak tercatat, tidak terarsip dan tidak terdata. Kenapa ? karena ketika nanti diminta
tentang kegiatan apa yang telah dilakukan, tetapi tidak ada dokumentasi yang
terekam, maka dijamin kegiatan ini tidak valid dan tidak bukti-bukti yang nyata
bahwa IMM tidak melakukan kegiatan apa-apa. Maka dari itu, penting adanya
pelatihan administrasi ini agar lebih tertata, erjalan dengan baik dan sesuai
prosedur.
Sebagai seorang sekretaris, tugas apa saja yang harus dilakukan dalam
sebuah struktur. Bagaimana peran seorang sekretaris dan apa saja yang dibutuhkan
oleh seorang sekretaris. Pun begitu bendahara yang harus di miliki seorang
bendahara. Agar aliran dana kegiatan baik yang di keluarkan maupun dana yang
masuk dapat terekam oleh data.
Komentar
Posting Komentar