Langsung ke konten utama

Semarakkan Hardiknas, IMM Adab dan Ushuluddin Selenggarakan Talkshow



Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Adab dan Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga, mengagendakan acara talkshow Hardiknas, pada Minggu (3/5/2015). Acara yang berlangsung sejak pagi hingga siang itu mengambil tempat di aula gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Yogyakarta. Kegiatan yang dibuka oleh Agung Budi Santoso selaku perwakilan Pimpinan Cabang IMM Sleman ini, diperuntukkan untuk seluruh pelajar dan mahasiswa se-Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pemuda, Pendidikan, dan MEA, melawan degradasi moral merupakan tema utama yang diangkat dalam kegiatan yang diinisiasi oleh panitia dari ex Darul Arqam Dasar (DAD) al-Fikru ini. Tema itu terasa sangat relevan dengan kondisi remaja Indonesia di tahun 2015. Di satu sisi, para pemuda masih harus menghadapi berbagai persoalan degradasi moral yang kian memprihatinkan. Pesta bikini yang diadakan oleh beberapa SMA dan SMK di Jakarta dalam merayakan kelulusan Ujian Nasional merupakan salah satu bukti nyata. Sementara di sisi lain, Indonesia seharusnya sudah mempersiapkan diri menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Mau tidak mau, pemuda Indonesia tidak bisa menghindarkan diri dari dunia global,” ujar Nabil selaku ketua panitia.

Talkshow yang dipandu oleh Muhammad Ridha Basri ini menghadirkan Ibu Rudy Yuniawati, M.Psi, yang sehari-hari mengabdi sebagai dosen psikologi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Selain itu, untuk menyuguhkan kondisi real pemuda, panitia juga menghadirkan Azhar Nasih Ulwan, yang saat ini menjabat sebagai ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Yogyakarta. Ibu Nia (sapaan akrab Rudy Yuniawati) lebih banyak memaparkan tentang apa yang menjadi problem pemuda sekarang, yang menurutnya mengerucut pada persoalan pendidikan. Sementara Kanda Azhar, menyinggung tentang kondisi generasi muda Indonesia yang ternyata tidak sesederhana yang terlihat, “Permasalahan pelajar di Indonesia itu sudah seumpana gunung es,” ungkap pemuda berprestasi kelahiran 1993 ini.
Selain menyelenggarakan talkshow, panitia juga merangkai kegiatan pada Minggu itu dengan acara hiburan dan pembagian hadiah pemenang aneka lomba Semarak Hardiknas. Sebagai agenda hiburan setelah kegiatan talkshow, panitia berhasil menghadirkan team akustik musik dan stand up comedy. Sementara mata lomba yang dilombakan sejak dua minggu terakhir ini terdiri dari lomba essay, design poster, dan selfie, dengan tema Hari Pendidikan Nasional. Semua lomba itu dimaksudkan untuk menyemangati dan mewadahi hasil kreatifitas para pelajar di seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. (Rdh-Uy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Keturunan Sebagai Upaya Perlindungan (Hifdzu Nasl)

Oleh: Immawan Muhammad Asro Al Aziz Keturunan ( nasl ) merupakan serangkaian karakteristik seseorang yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang dari orang tua melalui gen-gen. Keturunan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan individu. Perhatian Islam terhadap keturunan dapat dilihat dari sejarahnya yang membuktikan bahwa merupakan hal yang sangat penting dalam, sehingga terdapat beberapa ayat al-Qur’an yang secara spesifik berbicara tentang penjagaan keturunan. Misalnya pada QS. al-Ahzab: 4-5 yang memberi tuntunan tentang proses pemberian nasab terhadap anak kandung dan anak angkat. Karena, perhatian terhadap keturunan juga berimplikasi terhadap hak pemberian nafkah, pewarisan harta, pengharaman nikah, dan lain-lain. Islam memberikan perhatian yang besar terhadap keturunan untuk mengukuhkan aturan dalam keluarga yang bertujuan untuk mengayominya melalui perbaikan serta menjamin kehidupannya...

Lirik lagu Mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

I = G.2/4 Lagu : Mursjid Syair : M. Diponegoro Ayolah Ayo-ayo.... Derap derukan langkah Dan kibar geleparkan panji-panji Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sejarah Ummat Telah Menuntut Bukti Ingatlah Ingat-Ingat.... Niat tlah di ikrarkan Kitalah cendekiawan berpribadi Susila cakap taqwa kepada Tuhan Pewaris Tampuk Pimpinan ummat nanti Reff: Immawan dan Immawati Siswa teladan Putra harapan Penyambung Hidup generasi Ummat Islam seribu zaman Pendukung cita-cita luhur Negri indah adil dan makmur

Sekilas Makna Logo IMM*

oleh: Muhammad Ridha Basri Pertama , dalam logo IMM, terdapat lambang Muhammadiyah, yang terletak di bagian bawah dan tunas daun di atasnya. Kenapa lambang Muhammadiyah berada di bawah? Lambang itu membawa pesan bahwa Muhammadiyah sebagai landasan dan dasar bagi gerakan IMM. Landasan dan dasar untuk memulai (tajdid) Muhammadiyah. Dikuatkan dengan posisi tunas daun, yang berarti sebagai pelanjut dan penerus bagi persyarikatan. Dari sini, kader IMM dapat dimaknai sebagai orang-orang terpilih yang disiapkan untuk meneruskan gerak dinamis bagi Muhammadiyah. IMM sebagai the theology of hope , sebagai harapan bagi persyarikatan, bangsa, umat, dan peradaban. Kenapa gerak dinamisasi dan tajdid dipasrahkan pada punggung ikatan? Hal ini dikarenakan IMM merupakan satu-satunya ortom yang merefkelsikan diri secara langsung sebagai kaum akademisi. Kata mahasiswa menunjukkan aktivitas IMM di lingkungan kampus. Tugas sebagai akademisi tidak lain adalah mereproduksi pengetahuan, mereproduksi pe...