Langsung ke konten utama

IMM Ushuluddin Adakan Musykom XXII


Musyawarah Komisariat (Musykom) IMM Ushuluddin yang ke-22 dilaksanakan pada tanggal 11 April 2015. Kegiatan yang berlangsung seharian penuh ini mengambil tema “Revitalisasi militansi kader untuk membentuk kader yang siap dipimpin dan memimpin.” Tema ini sesuai dengan kondisi kekinian di lingkungan IMM Ushuluddin, yang kekurangan kader hampir setiap tahunnya. “Sehingga diharapkan siapapun kader IMM Ushluddin, akan siap menjadi apapun di internal PK dan dimana saja,” kata M. Syahrul Mubarak selaku ketua IMM Ushuluddin periode 2014-2015, saat memberikan kata sambutan dalam pembukaan Musykom yang bertempat di Masjid Darussalam Pringwulung, Nologaten, Yogyakarta.
Acara Musyawarah Komisariat kali ini dibuka oleh ketua umum PC. IMM Sleman, kanda Fauzan Budi Rahardjo pada pukul 09.00. Dalam amanatnya, kakanda Fauzan mengapresiasi peran IMM Ushuluddin selama ini. “Meskipun kadernya sedikit, namun kualitas IMM Ushuluddin bisa menyamai bahkan melebihi Komisariat yang banyak kadernya,” kata kanda Fauzan. Selain ketua Cabang IMM Sleman, kegiatan ini turut dihadiri oleh sekretaris umum IMM Sleman, ketua dan sekretaris bidang organisasi, ketua IMM Adab, IMM Saintek, IMM Syariah, IMM Farmasi UAD, dan para alumni komisariat.
Musyawarah ke-22 ini memiliki agenda pokok untuk membahas laporan pertanggung jawaban pengurus IMM Komisariat Ushuluddin periode 2014-2015 dan merumuskan arah kebijakan Komisariat satu periode kedepan. Agenda terakhir berupa pemilihan ketua umum Komisariat untuk periode selanjutnya. Sesuai dengan lokalitas yang selalu dipertahankan IMM Ushuluddin, pemilihan ketua umun dalam musykom kali ini juga menggunakan prinsip kekeluargaan dan melalui jalur musyawarah mufakat. Hasilnya, IMMawan Muhammad Ridha Basri terpilih sebagai Ketua Umum IMM Ushuluddin periode 2015-2016.
Kegiatan Musykom ditutup dengan pidato sambutan ketua umum terpilih serta diakhiri dengan pemberian cidera mata dan kenang-kenangan kepada pengurus periode sebelumnya. Penyerahan kenang-kenangan ini diserahkan oleh IMMawan M. Syahrul Mubarak, selaku ketua IMM Ushuluddin periode 2014-2015 kepada seluruh ketua bidang (Kabid) dalam struktur kepengurusan IMM Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga. (Rdh-uy)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjaga Keturunan Sebagai Upaya Perlindungan (Hifdzu Nasl)

Oleh: Immawan Muhammad Asro Al Aziz Keturunan ( nasl ) merupakan serangkaian karakteristik seseorang yang diwariskan orang tua kepada anak, atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki seseorang dari orang tua melalui gen-gen. Keturunan juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan individu. Perhatian Islam terhadap keturunan dapat dilihat dari sejarahnya yang membuktikan bahwa merupakan hal yang sangat penting dalam, sehingga terdapat beberapa ayat al-Qur’an yang secara spesifik berbicara tentang penjagaan keturunan. Misalnya pada QS. al-Ahzab: 4-5 yang memberi tuntunan tentang proses pemberian nasab terhadap anak kandung dan anak angkat. Karena, perhatian terhadap keturunan juga berimplikasi terhadap hak pemberian nafkah, pewarisan harta, pengharaman nikah, dan lain-lain. Islam memberikan perhatian yang besar terhadap keturunan untuk mengukuhkan aturan dalam keluarga yang bertujuan untuk mengayominya melalui perbaikan serta menjamin kehidupannya...

Lirik lagu Mars Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

I = G.2/4 Lagu : Mursjid Syair : M. Diponegoro Ayolah Ayo-ayo.... Derap derukan langkah Dan kibar geleparkan panji-panji Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Sejarah Ummat Telah Menuntut Bukti Ingatlah Ingat-Ingat.... Niat tlah di ikrarkan Kitalah cendekiawan berpribadi Susila cakap taqwa kepada Tuhan Pewaris Tampuk Pimpinan ummat nanti Reff: Immawan dan Immawati Siswa teladan Putra harapan Penyambung Hidup generasi Ummat Islam seribu zaman Pendukung cita-cita luhur Negri indah adil dan makmur

Sekilas Makna Logo IMM*

oleh: Muhammad Ridha Basri Pertama , dalam logo IMM, terdapat lambang Muhammadiyah, yang terletak di bagian bawah dan tunas daun di atasnya. Kenapa lambang Muhammadiyah berada di bawah? Lambang itu membawa pesan bahwa Muhammadiyah sebagai landasan dan dasar bagi gerakan IMM. Landasan dan dasar untuk memulai (tajdid) Muhammadiyah. Dikuatkan dengan posisi tunas daun, yang berarti sebagai pelanjut dan penerus bagi persyarikatan. Dari sini, kader IMM dapat dimaknai sebagai orang-orang terpilih yang disiapkan untuk meneruskan gerak dinamis bagi Muhammadiyah. IMM sebagai the theology of hope , sebagai harapan bagi persyarikatan, bangsa, umat, dan peradaban. Kenapa gerak dinamisasi dan tajdid dipasrahkan pada punggung ikatan? Hal ini dikarenakan IMM merupakan satu-satunya ortom yang merefkelsikan diri secara langsung sebagai kaum akademisi. Kata mahasiswa menunjukkan aktivitas IMM di lingkungan kampus. Tugas sebagai akademisi tidak lain adalah mereproduksi pengetahuan, mereproduksi pe...