Langsung ke konten utama

Postingan

Etos dan Spirit Sosial Muhammadiyah

Postingan terbaru

Ikhtiar Merefleksi Diri

 Mengutip kata seorang Panglima Besar TNI, yakni Jenderal Sudirman “Sungguh berat menjadi kader Muhammadiyah. Ragu dan bimbang lebih baik pulang”. Saat ini kita dapat melihat tulisan yang mirip dengan apa kata Sudirman ada di sebagian tempat pelatihan para tentara untuk menjadi pasukan khusus nantinya. Sudirman memang bukanlah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah karena memang pada masa hidupnya IMM belum lahir. Beliau merupakan kader Hizbhul Wathan yang juga organisasi otonom Muhammadiyah. Agaknya benar apa yang dikatakan Sudirman saat itu, menjadi kader muhammadiyah sangatlah berat.  Terlebih lagi bagi mereka yang memang sejak awal terlahir untuk mengabdi di persyarakitan. Amanah yang besar dititipkan kepada mereka untuk menjaga arah dan kestabilan organisasi demi mewujudkan cita-cita dan tujuan muhammadiyah yang begitu mulia tidaklah mudah, begitu juga dalam ber- IMM.  Sebagaimana tertulis dalam mars IMM yang sering kita lantunkan sebelum memulai kegiatan organisasi. “Ingatlah!! Inga

PERKATAAN KASAR ATAU KOTOR : PENYAKIT MAHASISWA DI RUANG DOMESTIK DAN PUBLIK

  PERKATAAN KASAR ATAU KOTOR : PENYAKIT MAHASISWA DI RUANG DOMESTIK DAN PUBLIK   Perkataan kasar atau kotor merupakan kata-kata yang tidak baik, tidak patut, tidak sopan, j orok, caci -maki, tidak senonoh atau ungkapan bahasa yang secara sosial bersifat ofensif atau menyerang , menghina, menistakan, atau merendahkan orang la in maupun kelompok. Di Indonesia bentuk dari perkataan ini bermacam-macam, ada yang seri binatang, alat kelamin, kebodohan, psikologi, atau seri umum. Kata - kata kotor/kasar digunakan untuk mencaci-maki, mengata-ngatai, menjelek-jelekkan, memberikan hujatan, dan lain sebagainya. Sebagian besar mahasiswa menganggap bahwa perkataan kasar atau kotor merupakan hal yang lazim dan tidak terlalu menjadi permasalahan dalam pergaulan internal maupun dimasyarakat karena mayoritas mahasiswa sering melakukannya dan mengaanggap itu hanya candaan biasa . Namun sebagian mahasiswa lain menganggap hal ini bukanlah suatu candaan belaka, melainkan ada maksud da

Masa Depan

  Source : www.nu.or.id   Tsaqifa Aulya Afifah Gelombang Waktu Sebuah perjalanan hidup yang akan terus maju Ia tak pernah mundur kebelakang Namun, ia bisa melihat kebelakang Meninggalkan pijakan lalu Melihat kenangan yang telah dilewati   Pahit.... Manis.... Sebuah kenangan yang lalu, Tak perlu tuk merayu Tak akan kau mampu   Waktu tak akan menunggu Ia selalu melangkah maju Jangan terpaku diam Pergilah! Kemudian mengukir yang baru Di masa yang akan datang   Harapan Untuk Masa Depan Menyelam..... Tenggelam dalam lautan kesedihan Sunyi, gelap, tak satupun orang yang mengetahuinya Hanya suara putus asa yang terdengar Berdering keras membekas dalam ingatan Sempitnya dunia lelahkan jiwa   Rantai kesedihan mengitari pikiran Ketakutan menjelma seperti neraka kehidupan Namun suara hati tak pernah menyakiti Hati pun selalu menyakinkan diri Bahwa masih ada harapapan untuk masa depan   Memulai semua kembali perlahan-lahan Lup